Hari Ketujuh

Menurut pengalaman teman-teman yang ada disini, titik kritis ada di hari ke 1-3 dan ke 7 setelah releapse. Alhamdulillah dan Benar saja, gw yang saat ini sudah masuk hari ke 7 dalam program NoFap, bayangan ketika releapse yang kemarin perlahan mulai muncul.

Dimulai dari ketika bangun tidur dan si Joni langsung berdiri sambil membayangkan seorang wanita hingga bayangan releapse dengan jalan yang sepertinya dipermudah disaat gw mengetik ini. Hati gw terus berdesir mau releapse, tapi gw paksa untuk tetap melawannya, karena gw tau ini efeknya hanya seharian. Jika aku lolos melewati ini, maka akan lebih mudah dihari setelahnya dalam program NoFap ini.

Apalagi itu juga dibantu dengan ditutupnya forum esek-esek sebelah, yang biasa gw buka, jadi itu lebih memudahkan dan membantuku dalam menjalani program ini. Di hari ini, aku sudah merasakan berbagai macam manfaatnya, di mulai dari otak yang lebih fresh dari sebelumnya dan tidur yang lebih teratur yang berakibat pada bangun gw yang lebih pagi. Gw pun udah mulai merutinkan olahraga, meski tak lama waktunya, tapi bagiku adalah yang penting konsisten lebih dulu. Karena jika di forsir melakukannya, aku takut malah akan berakibat pada releapse.

Itulah segala hal yang gak gw dapatin ketika releapse, kenikmatan jangka panjang yang sering kali aku ganti dengan hal yang sifatnya sementara dan jangka pendek. Semoga para fapstronout di Indonesia, sama-sama dimudahkan dalam menjalankan targetnya.

 

Releapse di hari ke tujuh

Emang gak bisa jadi jaminan, saat kita menulis progress di hari itu, lalu otomatis kita bisa lolos dari bisikan setan setelahnya. Terbukti dengan kejadian releapse beberapa jam setelah gw menulis progresnya di cerita atas.

Di hari itu, sebenarnya gw udah yakin lolos dari PMO, karena memang sudah melewati 6 hari setelahnya. Tapi pikiran yang kotor mulai muncul lagi dan gw iseng membuka forum lendir (mungkin sebagian besar teman-teman disini udah tau) yang memang beberapa hari sebelumnya sudah terblokir dan tak bisa. Sebenarnya dari tindakan iseng ini, didalam hati gw berharap agar situs itu terblokir selamanya, agar otak gw gak mengarah ke situs itu saat lagi kosong.

Setelah gw ketik link-nya di google, eh ketemu link alternatifnya dan bisa dibuka. Anjir...umpat gw. Gw yang berharap situs itu kaga bisa dibuka, eh, malah kebuka lagi. Karena habit gw membuka situs itu dengan incognito window lewat chrome di HP, jadi untuk memblokirnya lewat apps atau hal lain tanpa program ulang juga rada susah dan gw gak tau caranya, jadi situs itu dengan leluasa tampil dihadapan mata gw yang udah seminggu berpuasa.

Berbuka dihari itu seperti didahului dengan minum air garam. Dipikiran gw, itu memang segar diawal, karena memang seperti air biasa, tapi efek selanjutnya gw akan terus merasa haus, karena tenggorokan kering. Jika hal itu diteruskan, maka lama-lama gw juga akan mati. Jika mati dalam keadaan seperti itu, sama saja kaya mati konyol atau bunuh diri. Dan gw gk mau itu terjadi.

Jadi, releapse dihari itu gw putusin untuk membatasi waktunya, yaitu sekitar 1 jam-an. Bagi gw ini adalah progress, karena sebelumnya, setiap gw releapse setelah NoFap beberapa hari, pasti dilanjutnya dengan Binge beberapa minggu lamanya. Semoga aja waktu itu terus berkurang dari hari ke hari, hingga sampai titik dimana gw gk butuh lagi dengan yang namanya asupan dopamine berlebih seperti itu.

Kalo teman-teman punya aplikasi yang ampuh untuk memblokir incognito windows di chrome HP, di PM gw aja, kali aja bisa mengurangi salah satu penyebab terbedar releapse gw. Gw sebenernya, mau blokir apps chrome, tapi gw masih butuh banget untuk dipake kegiatan lain.

Mungkin saran gw, jangan terlalu pede untuk menceritakan sesuatu kalo itu memang belum terbukti terlewati. Untuk selanjutnya, gw akan bercerita setelah gw sukses melewati suatu fase di NoFap program ini. Tengkyu Fapstronout Indonesia, yang udah banyak bantu gw dalam perkembangan ini. Sampai bertemu dengan cerita selanjutnya.

 

Releapse hanya efek mental

Sebelum releapse memang hati gw berdebar dan bayangan terhadap hal itu sepertinya indah. Gw tahan beberapa waktu, tapi kesalahan gw, tidak mengganti kegiatan itu dengan hal yang lebih baik. Jadinya, pikiran gw selalu tertuju untuk releapse lagi. Emang benar kata orang "kalo kita tidak mengisi waktu kita dengan hal yang positif, tapi akan diisi dengan hal yang negatif". Beberapa waktu emang bisa gw tahan, tapi untuk seberapa lama ? sedangkan waktu yang biasa terealisasikan untuk hal negatif, jika tak diganti, pasti bakal kembali ke asalnya.

Setelah bergelut dengan pikiran gw sendiri, gw harus akui gw kalah. Lalu gw buka salah satu forum lendir yang lumayan terkenal bagi para penjahat kelamin di Indonesia. Tapi, yang menjadi garis besar, saat gw releapse saat itu, perasaan gw udah mulai gak nyaman lagi. Gw kaya ngerasa benci dan jijik saat melihat cerita-cerita atau gambar yang ada disana. "Kok, ada sih orang sebego itu yang mau di ewe bukan ama pasangannya bahkan orang yang gak dikenal?" gumam gw dalam hati saat itu.

Emang sih, tak bisa dipungkiri, gw pernah masuk kesana dan menikmati hal yang ada didalamnya. Tapi entah kenapa, setelah baru lolos seminggu dari NoFap, pandangan gw terhadap cewe udah mulai berbeda. Gw gak berharap lagi memiliki pasangan yang binal, yang dikoar-koarkan penghuni forum tersebut, sebagai lelaki yang pikirannya mulai reboot, gw hanya ingin melindungi pasangan gw dari hal tersebut. Iya, ini, gw udah pernah masuk ke lubang hitam itu dan saat ini sedang berusaha keluar darinya. Jikalau pasangan gw sekarang sedang berdiri di sisi-sisi lubang hitam tersebut dan sedang menengok ke bawah, gw bakal teriak untuk menjauh dari lubang hitam itu, karena dari apa yang gw alamin, gw gk rela orang yang gw sayangin jatuh kedalamnya juga.

Emang gw masih belum bisa narik tangan dia untuk menjauh, karena gw masih didalam. Tapi gw bertekad suatu saat nanti, saat gw udah benar-benar bebas dan keluar dari lubang ini, gw akan tarik tangan pasangan gw yang berada di sisi lubang untuk segera menjauhinya, bahkan kalau bisa sambil berlari. Karena lubang hitam yang mungkin dia penasaran didalamnya itu, tidak memiliki ujung. Hanya orang-orang tertentu saja yang mau dan bertekad kuat untuk keluar dari lubang itu.

Gw yang pernah jadi korban marketing, dengan iming-iming surga dunia disaat ingin masuk ke dalam lubang tersebut, selalu merasa kurang dengan apa yang didapatkan. Memang gw bisa dapat segalanya, didalam sana, tapi ternyata surga dunia ada pada hal yang paling dekat ama gw, yaitu didalam tubuh gw sendiri, perasaan untuk selalu bersyukur dengan apa yang gw miliki saat ini.

Bukannya malah senang, saat gw masuk didalamnya, hati gw semakin gundah gulana. Kenikmatan yang didapat tak sebanding dengan penyesalan yang lebih besar diakhirnya. Lindungilah orang-orang tersayang kita dengan lebih dulu menyelamatkan diri kita dari matinya perasaan.

 

Tengkyu kang, sama ane juga gagal mulu blum seminggu. Tpi pasti bisa sampe 90hari, yok semangat.